|
Para Siswa Belajar di Tengah Jalan (Foto: Dok. AJNN) |
Bener Meriah, Acheh Network – Situasi belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sepeden, yang terletak di Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, telah menjadi sorotan hari ini.
Ratusan siswa dipaksa untuk menjalani proses belajar di tengah jalan akibat terjeratnya sekolah dalam kasus sengketa lahan yang memprihatinkan.
Para siswa yang terdiri dari berbagai tingkat kelas, ditemukan duduk dengan tulus di atas tikar yang terhampar di jalan menuju lokasi sekolah.
Mereka tetap bersemangat, memegang erat buku-buku pelajaran mereka, meskipun tempat belajar yang tidak biasa ini tentunya menyulitkan konsentrasi mereka.
Dilaporkan oleh AJNN, Kepala Sekolah, Bapak Satriani, mengungkapkan rasa tidak mengerti atas keadaan yang terpaksa dialami oleh para siswa.
Beliau baru saja menjabat dan merasa prihatin dengan situasi ini.
Ia juga mengonfirmasi bahwa pintu masuk sekolah telah ditutup.
“Saya mendapat informasi adanya sengketa tanah yang melibatkan kawasan sekolah,” ungkap Satriani dalam wawancara yang dilansir dari AJNN pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Satriani berharap agar masalah sengketa lahan ini segera mendapatkan penyelesaian yang memuaskan, agar para siswa dapat kembali melanjutkan proses belajar mereka di dalam ruang kelas yang layak.
Namun, rasa kecewa juga datang dari pihak Komite Sekolah SD N Sepeden, yang diwakili oleh Musdar Amin.
Ia menyatakan keprihatinannya atas tindakan penutupan sekolah ini, terutama karena yang paling merasakan dampaknya adalah para siswa yang seharusnya menjadi fokus utama dalam pendidikan.
“Ini benar-benar situasi yang menyedihkan. Permasalahan sengketa lahan ini harus segera diselesaikan, karena dampaknya sangat terasa bagi para siswa yang belajar di sekolah ini,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Musdar Amin juga mengungkapkan bahwa akses jalan menuju sekolah telah ditutup oleh seorang warga setempat bernama Radian.
Penutupan akses ini terjadi karena belum ada kesepakatan mengenai ganti rugi lahan yang menjadi permasalahan dalam sengketa tersebut.
Diharapkan langkah konkret segera diambil oleh pihak terkait untuk mengakhiri masalah sengketa lahan ini, demi kesejahteraan dan pendidikan yang tidak terganggu bagi para siswa SDN Sepeden.
Kondisi ini menjadi perhatian bersama, agar pendidikan tetap menjadi prioritas utama tanpa harus terkendala oleh persoalan yang seharusnya dapat diselesaikan dengan bijaksana.(*)
Sumber: AJNN