Guha Ie (Foto: Steemit) |
Achehnetwork.com, Travel – Tersembunyi di perbukitan Desa Leupung Bruek, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Gua Ie memiliki pesona alam yang begitu menarik dan misterius.
Meski belum banyak terjamah oleh banyak orang, keberadaannya telah memikat hati para petualang dan pencinta alam untuk menjelajahi isi perutnya.
Akses menuju Gua Ie memang tidak mudah, karena wisatawan harus berani melewati semak belukar dan menjelajahi jalur yang sulit.
Namun, perjalanan yang melelahkan itu terbayar lunas dengan keindahan panorama eksotis yang menanti di lokasi ini.
Gua Ie menyuguhkan pemandangan langka yang dapat dinikmati oleh para pelancong.
Sinar matahari yang menyelinap melalui celah-celah ranting pepohonan menciptakan garis-garis cahaya yang memukau ketika jatuh ke dalam gua.
Fenomena alam ini menjadi daya tarik istimewa yang membuat setiap kunjungan ke Gua Ie menjadi pengalaman tak terlupakan.
Keberadaan stalaktit dan stalagmit hidup di dalam gua menambah pesona alaminya.
Sayangnya, karena pembentukannya memerlukan waktu ratusan tahun, perlindungan dan kelestariannya harus dijaga dengan baik.
Sebagai tempat sumber air bersih, penting bagi wisatawan dan warga setempat untuk menjaga kelestarian alam gua ini agar sumber airnya tetap terjaga dan tidak terancam punah.
Dalam mengembangkan Gua Ie sebagai destinasi wisata petualangan, peran pendamping profesional sangatlah penting. Mereka akan memastikan keselamatan para wisatawan selama menjelajahi gua. Perlatan standar Caver menjadi keharusan, dan wisatawan harus dipandu oleh tim yang terampil dalam bidang Caving.
Lem Zi, seorang mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), membagikan pengalamannya saat bersembunyi di dalam Gua Ie selama konflik GAM-RI.
Setelah perjanjian damai tahun 2006, tempat ini perlahan mulai dibuka untuk eksplorasi oleh Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dari Universitas Muhammadiyah Aceh.
Sejak itu, Gua Ie menjadi rumah kedua bagi banyak petualang muda yang menginginkan pengalaman berbeda di tengah alam Aceh yang menakjubkan.
Untuk mencapai Gua Ie, pengunjung harus mengatasi tantangan perjalanan selama sekitar 1 jam dari Kota Banda Aceh menuju Desa Leupung Bruek.
Keterbatasan akses transportasi membuat wisatawan lebih baik menggunakan kendaraan pribadi.
Dari desa tersebut, perjalanan akan berlanjut selama sekitar 45 menit lagi menuju lokasi gua.
Meski harus melewati hutan primer selama sekitar 2 kilometer, pemandangan hamparan ilalang yang eksotis akan menyambut pengunjung dengan hangat.
Gua Ie memang belum sepenuhnya dijamah oleh banyak orang, tetapi dengan upaya pemajuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam, tempat ini berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata petualangan terbaik di Aceh.
Jadi, jika Anda merasa siap untuk menghadapi petualangan yang menantang dan mengungkap pesona tersembunyi di perbukitan Aceh, kunjungi Gua Ie dan nikmati keindahannya yang menakjubkan.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS