Evakuasi Dara yang merupakan penumpang Kapal Aceh Hebat 2 yang nekat loncat ke laut (Foto: Dok. AJNN) |
Achehnetwork.com, Banda Aceh – Seorang penumpang dari Kapal Aceh Hebat 2 yang mengambil langkah nekat dengan melompat ke laut, Sabtu lalu, telah berhasil dievakuasi dengan selamat oleh Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh.
Individu tersebut teridentifikasi sebagai Haji Armah (38), seorang warga yang berasal dari Gampong Kute Riyem, Kecamatan Linge, Aceh Tengah.
Kepala Basarnas Banda Aceh, Al Hussain, menyatakan bahwa korban ditemukan oleh seorang nelayan di perairan Pulau Breueh, berjarak sekitar 1 mil dari pesisir Pantai, pada pukul 11.00 WIB.
Setelah penemuan tersebut, korban dibawa menuju pesisir Pulau Breueh sekitar pukul 11.30 WIB.
“Korban ditemukan dalam keadaan sadar dan tidak menggunakan alat bantu berenang. Ia mengandalkan tangan saja untuk bertahan di tengah laut. Tas yang ia kenakan juga tidak ditemukan,” ungkap Harris kepada media pada hari Minggu, 20 Agustus 2023.
Harris melanjutkan dengan menjelaskan bahwa kondisi Haji Armah saat ini relatif baik, namun ia mengalami rasa nyeri pada bahunya akibat perjuangan di tengah laut yang keras.
Operasi evakuasi oleh Tim SAR dilaksanakan sekitar pukul 12.40 WIB dan berhasil dilakukan dengan sukses.
Selanjutnya, Haji Armah akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kendati demikian, mengajukan keterangan dari korban sendiri cukup sulit. Saat di dalam kapal, ia bahkan sempat mengaku dengan nama ‘Dara’,” tutup Harris.
17 Jam di Lautan, Haji Armah Berhasil Selamat
Kisah Haji Armah dari Aceh Tengah menarik perhatian setelah ia berhasil bertahan selama 17 jam terombang-ambing di tengah lautan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar.
Insiden ini terjadi pada Minggu, 20 Agustus 2023, setelah ia nekat melompat dari Kapal KMP Aceh Hebat 2 pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Nelayan berhasil menemukan Armah pada hari Minggu sekitar pukul 11.00 WIB.
Selama 17 jam tersebut, Armah menghadapi tantangan berenang tanpa alat bantu di tengah laut.
Tri Haryanto, Pelaksana Harian General Manager PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia (Persero) Banda Aceh, mengungkapkan bahwa hingga saat ini motif di balik tindakan nekat Armah masih belum diketahui.
“Korban sulit diajak berkomunikasi saat ini. Yang kami temukan hanyalah tiket serta sejumlah uang yang belum kami hitung jumlahnya,” ungkap Tri Haryanto.
Tri juga memaparkan bahwa selain korban, nelayan juga menemukan barang-barang lain seperti ransel dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Armah.
Ia menambahkan bahwa ASDP telah mengikuti prosedur operasional standar (SOP) dalam penanganan insiden ini.
Kapal Aceh Hebat 2 bahkan melakukan manuver memutar balik sebanyak delapan kali untuk mencari korban di lokasi kejadian.
“Kita mengedepankan SOP dalam penanganan, di mana nahkoda mengambil alih komando setelah menerima laporan. Kapal melakukan manuver memutar untuk mencari titik jatuhnya korban,”
tambahnya. “Keselamatan korban dan penumpang lain tetap menjadi prioritas petugas dan kru kapal,” tutup Tri Haryanto.(*)
Dapatkan update berita dan artikel menarik lainnya dari Acheh Network di GOOGLE NEWS