Didirikan pada tahun 1780 oleh Teungku Jakfar, kerajaan ini mendapatkan pengakuan dari Aceh Darussalam sebagai negeri lindungannya pada tahun 1812.
Pada masa itu, Kerajaan Trumon berada di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh dan dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Uleebalang.
Setelah berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1914, Trumon menjadi bagian dari Onderafdeling Singkil, sebagai “swapraja”.
Sejarah Kerajaan Trumon pada Abad ke-18
Asal-usul raja Kerajaan Trumon berasal dari Asia Kecil atau keturunan suku Bangsa Arab.
Menurut silsilah kami, Ja Thahir berasal dari Baghdad dan bermigrasi ke Timur, menetap di Batee Pidie, Aceh.
Ja Thahir memiliki beberapa anak, salah satunya bernama Ja Abdullah (Dulah), yang juga menetap di Batee Pidie.
Ja Abdullah memiliki seorang anak bernama Ja Johan. Ja Johan menetap di Tanoh Abee Seulimum dan memiliki seorang anak bernama Tengku Jakfar, yang merupakan salah satu murid Tengku di Anjong di Pelenggahan
Setelah menyelesaikan pendidikan agama Islam, Tengku Jakfar diarahkan oleh gurunya untuk pergi ke Barat Aceh. Pada awalnya, Tengku Jakfar menetap di Ujong Seurangga Susoh, di mana ia mengajar agama Islam dan mendapatkan gelar Labai.
Ia juga dikenal dengan sebutan Labai Jakfar. Namun, ia tidak tinggal lama di sana dan melanjutkan perjalanan ke wilayah Singkil, di mana ia menetap.
Dengan rahmat Allah, Tengku Jakfar membuka sebuah negeri yang disebut Paya Bombong.
Selanjutnya, Tengku Jakfar membuka perkebunan lada (merica) di dataran sebelah utara Singkil yang kemudian dikenal sebagai Trumon.
Negeri yang baru dibuka ini mulai diatur sejak tahun 1780 M, dan Tengku Jakfar menjadi pengusaha pertama yang memerintah sebagai Raja di negeri tersebut dengan nama “Kerajaan Trumon”.
Tengku Jakfar juga bergelar Teuku Raja Singkil, tetapi lebih dikenal dengan sebutan Teuku Singkil. Beliau meninggal di Trumon pada tahun 1812 M.
Lanjut Halaman 2..
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya