Nelayan Aceh Selatan ditemukan meninggal dunia. (Foto: Dok. BPBD) |
ACEH SELATAN – Mustaja, seorang nelayan berusia 37 tahun asal Ujong Pulo Rayek, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, ditemukan meninggal dunia.
Kejadian ini menjadi berita sedih di daerah setempat setelah sebelumnya Mustaja dilaporkan hilang saat sedang menangkap ikan di perairan Ujong Pulo Rayek.
Setelah dilakukan pencarian yang intensif, korban akhirnya ditemukan di wilayah barat daya dari titik awal pencarian pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Zainal, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Aceh Selatan, menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan telah dibawa pulang ke rumah duka menggunakan ambulans.
Sebelumnya, tim pencarian telah melakukan upaya pencarian sejak korban dilaporkan hilang pada Kamis, 6 Juli 2023.
“Selama proses pencarian, kami menemukan jaring milik korban. Diperkirakan bahwa korban berada di titik koordinat 2.891 N 97.523 E di mana jaring tersebut ditemukan,” ujar Zainal.
Proses pencarian dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Aceh Selatan, Personel Damkar PB 05 Bakongan, Personil Damkar PB 01 Tapaktuan, Tim SAR, POLRI, TNI, serta melibatkan partisipasi masyarakat dan Muspika setempat.
Sebelumnya, Mustaja, nelayan yang berasal dari Ujong Pulo Rayek, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, dilaporkan hilang saat melaut mencari ikan di perairan Ujong Pulo Rayek.
Kejadian ini pun telah dikonfirmasi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Aceh Selatan, Zainal.
Zainal menyatakan bahwa saat ini upaya pencarian sedang dilakukan.
Namun, belum ada informasi lanjutan yang diperoleh.
Zainal menjelaskan bahwa Mustaja pertama kali dilaporkan hilang oleh Keuchik Ujong Pulo Rayek.
Berdasarkan keterangan Keuchik, korban berangkat melaut menggunakan perahu mesin bernama Robin sekitar pukul 04.30 WIB. Namun, hingga pukul 09.00 WIB, Mustaja belum juga kembali.
“Normalnya, para nelayan sudah pulang pada pukul 09.00 WIB. Mereka tidak biasa lama-lama mencari ikan di sana,” kata Zainal.
“Kami juga melakukan koordinasi dengan Muspika dan Ketua DPRK Aceh Selatan mengenai upaya pencarian orang yang hilang ini,” tambahnya .
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa bahaya selalu mengintai para nelayan yang berjuang mencari nafkah di tengah laut.
Keberanian mereka untuk melaut demi menghidupi keluarga patut diapresiasi.
Semoga keluarga Mustaja diberikan ketabahan dalam menghadapi duka yang mendalam ini, dan semoga tragedi seperti ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.(*)