 |
| Proses evakuasi jenazah M. Isa korban yang dinyatakan hanyut terseret arus oleh warga setempat. (Foto: Dok. warga) |
ACEH BARAT – Pencarian warga di Kecamatan Pante Ceuremen bersama TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Tim SAR akhirnya membuahkan hasil.
M Isa (62), yang sebelumnya dilaporkan hanyut terseret arus saat menjala ikan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Meureubo, akhirnya ditemukan di Kecamatan Panton Rhe, daerah setempat.
M Isa merupakan warga Gampong Jambak, Kecamatan Pante Ceuremen. Keuchik Gampong Jambak, Leniadi, menyatakan bahwa M Isa pertama kali ditemukan oleh warga yang turut dalam pencarian bersama tim gabungan. Saat ditemukan, jasad korban masih utuh.
“Seorang warga pertama kali menemukan jasadnya, yang dalam kondisi masih utuh, kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga korban,” ujar Leniadi kepada wartawan.
Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pagi tadi.
Selain itu, barang-barang milik M Isa juga ditemukan oleh warga yang melakukan pencarian secara terpisah, mulai dari senter hingga tempat penaruh ikan hasil tangkapan.
M Isa sendiri ditemukan di kawasan DAS Krueng Meureubo di Gampong Suak, Kecamatan Panton Rhe, Aceh Barat, dengan jarak beberapa kilometer dari lokasi awal ia dilaporkan hilang.
“Kami berterima kasih kepada TNI-Polri dan BPBD atas bantuan mereka dalam mempercepat proses pencarian. Korban telah ditemukan dan akan segera dilakukan fardhu kifayah di rumah keluarga duka,” tambahnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa M Isa hilang saat menjala ikan dan terseret arus sungai.
Salah satu warga yang tinggal di dekat sungai sempat mendengar suara permintaan tolong dari M Isa sebanyak tiga kali.
Sekitar jam 01.30 WIB, Karim, seorang warga Jambak yang gubuknya berdekatan dengan Titi Ayun (jembatan kabel dua), mendengar suara orang meminta tolong sebanyak tiga kali.
Sejak pagi kemarin, setelah dilaporkan hilang karena dugaan terseret arus sungai, warga setempat bersama pemuda di Kecamatan Pante Ceuremen dibantu oleh personel polisi dan TNI melakukan penyisiran di DAS Krueng Meureubo untuk mencari korban.(*)
