(Foto: Warga) |
Sebanyak 25 gajah liar yang selama ini berkeliaran di pemukiman warga akhirnya berhasil digiring keluar.
Tidak kurang dari lima belas lembaga dan tim bergabung dalam operasi yang penuh keberanian ini, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, TNI, Polri, serta Tim Pengaman Flora dan Fauna (TPFF) yang dibantu oleh penduduk setempat.
Dengan semangat yang membara, para pahlawan tanpa tanda jasa itu membawa gajah-gajah tersebut melintasi jarak 15 kilometer menuju hutan Ruk yang menjadi tempat baru bagi para jagoan tersebut.
Ketua TPFF Karang Ampar-Bergang, Muslim, dengan bangga menyampaikan keberhasilan tersebut, “Sungguh luar biasa! Gajah-gajah itu berhasil kami pandu hingga mencapai kawasan hutan yang aman, jauh dari pemukiman warga.”
Setelah berhasil menyingkirkan ancaman yang mengganggu kehidupan masyarakat setempat, tim penjaga yang tak kenal lelah tetap berjaga-jaga untuk menghindari kemungkinan gajah-gajah tersebut kembali lagi.
“Kami mengatur jadwal jaga malam secara bergantian di pintu keluar hewan-hewan ini. Keamanan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tambah Muslim dengan penuh tekad.
Namun, tak hanya berhenti di situ, tim TPFF telah membawa inovasi baru untuk mengatasi konflik antara manusia dan gajah.
Mereka telah memasang pagar listrik yang dikenal dengan sebutan “kawat kejut” di jalur-jalur yang sering dilalui oleh para penguasa hutan ini.
“Kami sudah melakukan survei di lapangan tanpa membawa peralatan, namun kami yakin pagar listrik ini akan menjadi solusi efektif. Gajah-gajah tersebut akan menghindari pemukiman warga Karang Ampar dengan adanya penghalang tersebut,” jelas Muslim dengan penuh harapan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya