Razia Gepeng di Lhokseumawe: Tujuh Anak di Bawah Umur Terjaring, Langkah Penertiban untuk Masyarakat yang Resah

Sabtu, 10 Juni 2023 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

gepeng
Para gelandangan dan pengemis (gepeng) yang ditertibkan oleh Satpol-PP Lhokseumawe. Foto: Dok. Satpol PP/WH)

LHOKSEUMAWE – Tujuh orang gelandangan dan pengemis (gepeng) yang masih berusia di bawah umur berhasil terjaring dalam operasi razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol-PP) di Kota Lhokseumawe

“Kemarin malam kita melakukan razia dan berhasil mengamankan tujuh anak di bawah umur. Mereka ditemukan bersama ibu dan neneknya, dan semuanya adalah warga Lhokseumawe,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kasatpol PP-WH Lhokseumawe, Heri Maulana, pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Heri juga menambahkan bahwa mereka berhasil diamankan di sekitar Taman Riyadah, Lapangan Hiraq, dan Simpang Jam, Kota Lhokseumawe.

Baca Juga :  Pengadilan Pidie Jaya Vonis Hukuman Mati Dua Terdakwa Kasus Sabu-Sabu 149 Kilogram

“Penertiban ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang merasa resah akibat banyaknya pengemis yang berkeliaran,” jelas Heri.

Heri melanjutkan bahwa anak-anak tersebut memutuskan untuk menjadi pengemis karena mengikuti orang tua mereka yang sehari-hari berprofesi sebagai gepeng.

“Anak-anak ini akan diberikan pembinaan dan disekolahkan di Balai Rehabilitasi Moral dan Akhlak Satpol PP dan WH Lhokseumawe. Namun, hanya empat anak yang bersedia menerima tawaran ini,” tambah Heri.

Meskipun demikian, Heri menegaskan bahwa bagi mereka yang tidak bersedia, akan diberikan peringatan dan diminta untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Jika kedepannya mereka masih terjaring dalam aktivitas yang sama, mereka akan kembali mendapatkan pembinaan.

Baca Juga :  DPRK Aceh Utara Usulkan Calon Penjabat Bupati: Menyongsong Masa Depan Aceh Utara

“Kami berharap kepada seluruh masyarakat, khususnya para pengguna jalan, agar tidak memberikan sedekah kepada anak-anak yang berada di jalanan. Kita khawatir hal tersebut akan menjadi budaya bagi mereka di masa depan,” ungkap Heri.

Heri juga menjelaskan bahwa jika ingin memberikan bantuan, sebaiknya diberikan langsung di tempat mereka yang saat ini sedang mendapatkan pembinaan.

“Semoga kita semua bisa memahami situasi ini, dan tidak menyalahkan mereka ketika meminta-minta, karena memang kita yang telah membiasakan memberi,” pungkasnya.(*)

Cek update berita dan artikel menarik lainnya di Google News Acheh Network

ARTIKEL TERKAIT

Pertandingan Pacu Kuda di PON XXI Aceh-Sumut Siap Digelar di Lapangan H.M Hasan Gayo, Pegasing
Konser Bondan Prakoso di Lhokseumawe Dibatalkan, Digantikan Tahlilan untuk Ulama Kharismatik Tu Sop
Fachrul Razi: Tidak Ada yang Bisa Menggantikan Tu Sop, Kita Kehilangan Ulama Besar Aceh
Tu Sop, Bakal Calon Wakil Gubernur Aceh, Meninggal Dunia di Jakarta: Ulama Kharismatik yang Berjasa Besar bagi Pendidikan Islam
Delapan Unit Ruko di Pusat Perbelanjaan Kotafajar, Aceh Selatan, Terbakar: Bantuan Segera Disalurkan
Logo Resmi PON XXI Aceh-Sumut: Simbol Budaya, Prestasi, dan Harapan Bersama
Panglima Do Resmi Diberhentikan sebagai Ketua DPW PA Abdya, Amnasir Ditunjuk sebagai Pengganti
Sat Reskrim Polres Sabang Berhasil Tangkap Pelaku Penggelapan Dana APBG di Gampong Balohan