Menjelang Datangnya Presiden Jokowi ke Pidie, Lokasi Pelanggaran HAM Rumoh Geudong Diratakan

Kamis, 22 Juni 2023 - 15:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumoh Geudong
Lokasi Rumoh Geudong diratakan. (Foto: Antara)

PIDIE – Rumoh Geudong, tempat terjadinya pelanggaran HAM berat di masa lalu, telah dirobohkan menjelang kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke lokasi tersebut, yang terletak di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo mengunjungi Rumoh Geudong dalam rangka memulai penyelesaian non yudisial terhadap pelanggaran HAM berat di masa lalu.

“Melupakan kekerasan HAM masa lalu, Aceh terpilih dari 12 provinsi di Indonesia, dengan empat kabupaten termasuk Pidie,” ujar Wahyudi Adisiswanto.

Diketahui bahwa Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Aceh pada Selasa (27/6) mendatang untuk mengumumkan dimulainya penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu secara non yudisial.

Baca Juga :  Komitmen Pemkab Aceh Selatan dengan Hibah 30 Miliar dalam Sukseskan Pemilu 2024: Kolaborasi dan Dukungan Bersama KIP

Lokasi yang akan dikunjungi oleh Presiden adalah Rumoh Geudong, salah satu tempat terjadinya pelanggaran HAM yang telah diakui negara beberapa waktu lalu.

Di tempat tersebut, selama konflik di Aceh pada tahun 1989-1998, terjadi tragedi penyiksaan terhadap masyarakat Aceh di Desa Bili, Kemukiman Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie.

Ketika media memantau lokasi Rumoh Geudong, semua bangunan peninggalan masa konflik telah dihancurkan, hanya menyisakan pondasi tangga semen dengan lima anak tangga serta batu besar di sebelahnya.

Terdapat juga sisa-sisa kamar mandi, seperti sumur cincin dan WC, yang ditutupi dengan batu-batu. Seluruh bangunan dan pohon besar di halaman Rumoh Geudong telah dirobohkan.

Baca Juga :  Mobil Box Isuzu Tabrak Pohon di Aceh Besar, Sopir Tewas dan Penumpang Luka Berat

Wahyudi menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Rumoh Geudong bukanlah untuk meletakkan batu pertama pembangunan masjid, tetapi untuk menghilangkan selubung putih dari tangga Rumoh Geudong.

“Selubung tersebut akan dihancurkan, sehingga semua kenangan buruk dapat dilupakan dan tidak boleh diingat,” ujarnya.

Wahyudi berharap generasi baru di Pidie atau Aceh secara umum akan terus bangkit dan tidak memendam dendam terhadap luka-luka masa lalu tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa di lokasi tempat penyiksaan dan pembantaian tersebut, tidak akan dibangun monumen, melainkan tempat ibadah.

“Kami menolak pembangunan monumen, tetapi kami akan membangun sebuah masjid besar agar masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat yang lebih besar,” tegas Wahyudi Adisiswanto.(*)

Cek update berita dan artikel menarik lainnya di Google News Acheh Network

ARTIKEL TERKAIT

Pertandingan Pacu Kuda di PON XXI Aceh-Sumut Siap Digelar di Lapangan H.M Hasan Gayo, Pegasing
Konser Bondan Prakoso di Lhokseumawe Dibatalkan, Digantikan Tahlilan untuk Ulama Kharismatik Tu Sop
Fachrul Razi: Tidak Ada yang Bisa Menggantikan Tu Sop, Kita Kehilangan Ulama Besar Aceh
Tu Sop, Bakal Calon Wakil Gubernur Aceh, Meninggal Dunia di Jakarta: Ulama Kharismatik yang Berjasa Besar bagi Pendidikan Islam
Delapan Unit Ruko di Pusat Perbelanjaan Kotafajar, Aceh Selatan, Terbakar: Bantuan Segera Disalurkan
Logo Resmi PON XXI Aceh-Sumut: Simbol Budaya, Prestasi, dan Harapan Bersama
Panglima Do Resmi Diberhentikan sebagai Ketua DPW PA Abdya, Amnasir Ditunjuk sebagai Pengganti
Sat Reskrim Polres Sabang Berhasil Tangkap Pelaku Penggelapan Dana APBG di Gampong Balohan