Ilustrasi Takbiran Hura-hura ala konser (Foto: ANTARA) |
ACEH BARAT – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Barat memberikan imbauan kepada masyarakat yang berencana mengikuti pawai takbiran keliling menyambut Hari Raya Idul Adha agar tidak menjadikan tradisi tersebut seperti konser musik yang penuh hura-hura.
“Menyambut Hari Raya Idul Adha, takbir hukumnya disunnahkan bagi umat Islam, baik melakukannya sendirian di rumah, di musala, di masjid, maupun berjamaah di jalanan (pawai),” ujar Ketua MPU Kabupaten Aceh Barat, Tgk Mahdi Usman, saat diwawancarai wartawan di Meulaboh, pada hari Rabu.
MPU Aceh Barat juga melarang masyarakat yang ikut dalam pawai takbir pada malam Hari Raya Idul Adha membawa alat musik sambil berteriak-teriak.
Selain itu, MPU juga meminta agar peserta takbiran tidak mengenakan pakaian yang terbuka seperti sedang merayakan kemenangan dalam olahraga.
“Kita harus menghindari sikap riya dan hura-hura saat pawai takbiran. Marilah kita merujuk kepada aturan agama Islam yang benar mengenai pelaksanaan takbir yang sebenarnya,” kata Tgk Mahdi.
MPU Aceh Barat juga meminta pihak terkait untuk menegakkan ketertiban dalam pelaksanaan pawai takbir yang bernuansa hura-hura dan konser musik di atas truk atau mobil pick-up sambil berteriak-teriak.
Menurut Tgk Mahdi, sikap tersebut tidak dianjurkan dalam agama Islam, karena pawai takbiran seharusnya dilakukan secara khusyuk dan islami.
Menurutnya, pelaksanaan pawai takbir atau mengucapkan takbiran menjadi tanda bagi umat Muslim bahwa mereka telah memasuki hari kemenangan atau hari yang penuh kegembiraan untuk menghidupkan syiar agama Islam.
“Takbir Hari Raya Idul Adha disunnahkan mulai dari subuh hari Arafah hingga akhir hari tasyriq,” tambahnya.
Perlu diketahui bahwa takbiran pada Hari Raya Idul Adha berbeda dengan takbiran pada Hari Raya Idul Fitri, karena waktu pelaksanaannya dimulai dari matahari terbenam (malam hari raya) hingga selesai shalat Idul Fitri.
Dalam melaksanakan takbiran, Tgk Mahdi menganjurkan untuk membaca takbir dengan benar dan memahami makna yang terkandung dalam kalimat takbir yang berasal dari Al-Quran atau yang disebut dengan tadabbur.
Hal ini bertujuan untuk mencapai ketenangan dan khusyuk dalam hati.
“Kehadiran khusyuk inilah yang diharapkan oleh agama Islam, sehingga tidak perlu mencontoh perilaku yang terjadi di beberapa tempat saat ini,” tambah Tgk Mahdi.(*)