Satpol PP/WH sedang melakukan penertiban hewan ternak yang berkeliaran. (Foto: Dok. Pol PP/WH) |
CALANG – Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Kabupaten Aceh Jaya melakukan operasi penertiban ternak yang berkeliaran di sejumlah fasilitas umum pada Rabu, 17 Mei 2023. Kepala Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Jaya, Supriadi, melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Ketenteraman, dan Perlindungan Masyarakat, Hamdani, melaporkan bahwa tim Satpol PP-WH Kabupaten Aceh Jaya menargetkan tiga kecamatan sebagai sasaran utama.
Wilayah yang menjadi fokus operasi mencakup Kecamatan Krueng Sabee, Kecamatan Panga, Kecamatan Teunom, hingga Kayee Lhoen sebagai perbatasan antara Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Barat.
Lokasi yang menjadi titik fokus utama adalah sepanjang jalan raya, masjid, sekolah, dan fasilitas umum lainnya yang rentan dilalui ternak liar.
“Kami terus melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka menegakkan Qanun Kabupaten Aceh Jaya Nomor 11 Tahun 2021 tentang Penertiban Ternak,” ujar Hamdani.
Selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H, Satpol PP-WH Kabupaten Aceh Jaya menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait keberadaan ternak yang dibiarkan berkeliaran oleh pemiliknya, terutama di jalan raya dan pasar.
“Hari ini, petugas Satpol PP bersama tim terpadu berhasil menangkap tiga ekor sapi,” tambahnya. Secara rinci, satu ekor sapi ditangkap di Pasar Keude Panga, satu ekor lagi di jalan raya di Gampong Keude Panga, dan dua ekor sapi dijaring di Komplek Masjid Baitul Makmur Keudee Krueng Sabee, Kecamatan Krueng Sabee.
Selain itu, 16 ekor kambing juga tertangkap di Pasar Kota Calang, 14 ekor di Gampong Kampung Blang, dan dua ekor di Gampong Dayah Baro, Kecamatan Krueng Sabee.
Menyikapi kejadian ini, Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Jaya mengimbau dan mengingatkan para peternak untuk menjaga dan merawat ternak mereka dengan baik sesuai dengan ajaran syariat Islam.
“Para pemilik ternak harus memiliki kesadaran dan rasa malu jika ternak mereka berkeliaran dan tidak terawat,” jelas Hamdani.
“Hal ini harus didukung dengan upaya serius dalam memelihara ternak, dan tidak selalu mencari alasan yang tidak bertanggung jawab baik di dunia maupun di akhirat,” pungkasnya.(*)