Gambar Ilustrasi. (Foto: Net) |
IDI RAYEUK – Warga Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, mengeluhkan kurangnya ketersediaan mobil ambulans di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat. Keluhan ini terjadi baik di luar jam kerja maupun saat hari libur. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan ketika ada pasien yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Keuchik Seuneubok Punti menjelaskan bahwa mobil ambulans dengan nomor polisi BL 9075 DB sering dibawa pulang oleh Kepala Puskesmas Peureulak Timur ke rumahnya di Kecamatan Sungai Raya dalam sebulan terakhir. Meskipun demikian, Amiruddin telah berulang kali mengusulkan agar mobil ambulans selalu ditempatkan di Puskesmas Peureulak Timur, tidak peduli dalam kondisi apa pun.
“Dua hari yang lalu, saya sudah mengungkapkan hal ini kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Timur agar memberikan teguran kepada bawahannya, namun tidak ada perubahan,” ujarnya.
Amiruddin dan Keuchik Seuneubok Teungoh, Fauzi, sepakat bahwa mobil ambulans sebaiknya tetap berada di Puskesmas. Namun, Kepala Puskesmas tidak melakukan tindakan tersebut. “Saya juga sering menerima keluhan dari masyarakat tentang keberadaan mobil ambulans ini,” tambah Fauzi.
Kepala Puskesmas Peureulak Timur, Syarifah Fauziyati, tidak membantah apa yang diungkapkan oleh keuchik tersebut. Namun, dia mengemukakan alasan bahwa sopir ambulans berada di kecamatan yang sama dengannya, sehingga memudahkan sopir untuk berangkat saat ada pasien yang membutuhkan.
“Sopir ambulans kami adalah tenaga kontrak, bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari dinas, gajinya hanya Rp500 ribu per bulan. Oleh karena itu, tidak mungkin sopir standby setiap hari di Puskesmas,” jelasnya.
Syarifah menambahkan bahwa jika masyarakat menginginkan agar mobil ambulans tetap berada di Puskesmas, dia tidak akan membawanya pulang lagi saat hari libur, dan akan dibiarkan di Puskesmas saja.(*)