Satu unit rumah semi permanen di Gang Satria Desa Gampong Jawa Baru, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, pada Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 17.30 WIB, terbakar. (Foto: aceh.tribunnews) |
LHOKSEUMAWE – Kehebohan terjadi di Gang Satria, Desa Gampong Jawa Baru, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe pada Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 17.30 WIB, ketika sebuah rumah semi permanen menjadi lautan api.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun empat kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang tinggal di rumah tersebut harus segera mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Rumah yang menjadi korban kebakaran ini adalah milik Nurlin, seorang warga setempat yang berusia 70 tahun.
Kejadian kebakaran yang terjadi di dekat Jalan Darusalam ini menciptakan kegemparan di lingkungan sekitar.
Pasalnya, asap hitam mencekam naik tinggi di langit Kota Lhokseumawe saat api melahap rumah tersebut.
Warga yang berada di sekitar segera berdatangan ke lokasi kebakaran untuk memberikan pertolongan dan bantuan.
Dalam waktu singkat, beberapa unit mobil pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian.
Proses pemadaman berlangsung selama sekitar 1,5 jam dengan upaya keras dari petugas pemadam kebakaran.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, melalui Kapolsek Banda Sakti, Iptu Faisal, menjelaskan bahwa menurut keterangan salah satu korban, Diah, saat kejadian dia berada di dalam kamar dan tiba-tiba mendengar teriakan dari tetangga yang memberitahukan bahwa rumah mereka terbakar.
Diah segera keluar dari rumah dan terkejut melihat asap tebal sudah memenuhi langit di atas atap rumah mereka.
Tak lama kemudian, tim pemadam kebakaran tiba di lokasi dengan empat unit mobil pemadam.
Melalui upaya yang gigih, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.00 WIB.
“Dugaan sementara, api berasal dari konsleting listrik yang kemudian menjalar ke atap rumah. Kerugian materi diperkirakan mencapai 200 juta rupiah,” ujar Iptu Faisal.
Sementara itu, Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, menjelaskan bahwa rumah yang terbakar tersebut biasanya dihuni oleh empat keluarga atau sekitar 10 jiwa.
“Setelah berkoordinasi dengan korban dan pihak desa, para korban sementara mengungsi di rumah keluarga mereka yang lain,” tambah Samsul Bahri.
Kejadian kebakaran ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan bahaya kebakaran dan perlunya kewaspadaan yang lebih dalam menjaga keamanan rumah dan lingkungan sekitar.
Semoga para korban dapat segera mendapatkan bantuan dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk memulihkan situasi mereka dan melanjutkan kehidupan dengan baik.(*)