Aceh Incaran Dunia: 4.685 Milliar Barrel Minyak Ditemukan, Lebih Besar Dari Cadangan Migas Arab Saudi. (Foto: Ist) |
BANDA ACEH – Pimpinan DPRA, Teuku Raja Kemangan (TRK), optimis bahwa Aceh akan menjadi kawasan yang kaya raya di masa depan berkat penemuan kembali cadangan minyak dan gas (migas) terbesar di dunia yang terletak di perairan lepas Andaman.
“Jika berhasil, Aceh diprediksi tidak akan miskin lagi,” ujar TRK menjawab pertanyaan wartawan belum lama ini.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa cadangan migas ini diprediksi lebih besar daripada cadangan Arab Saudi, mencapai 4,685 miliar barel minyak.
Berdasarkan konfirmasi dari Yanin Kholison, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, diketahui bahwa penemuan potensi cadangan migas baru terdapat di blok Andaman II, di area lepas pantai sekitar 150 mil laut dengan kedalaman 1000 meter. Penemuan ini dilakukan oleh operator KKKS Harbour Energy.
Kegiatan ini diawasi oleh pemerintah pusat karena lokasinya berada di area 12 mil laut di dalam WK (Wilayah Kerja) seluas sekitar 3000 km2.
Saat ini, potensi ini masih sedang dikaji lebih lanjut, dan rencananya akan dilakukan pengeboran lanjutan untuk memastikan kandungan potensi migas tersebut.
Oleh karena itu, dunia internasional mengincar Aceh sebagai dilaporkan oleh Detik Finance karena penemuan harta karun migas di Laut Andaman.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki strategi untuk mendorong produksi gas melalui sejumlah proyek. Jangka panjangnya, SKK Migas akan mendorong produksi di perairan Andaman, Aceh.
Mohammad Kemal, Tenaga Ahli Lingkungan SKK Migas, mengatakan bahwa penemuan cadangan migas di wilayah ini telah menarik perhatian dunia internasional.
Menurut Kemal, para ahli memperkirakan adanya cadangan raksasa di wilayah tersebut. Potensi-potensi eksplorasi akan memberikan hasil yang signifikan di atas tahun 2028, terutama di Andaman Integrated.
Pada akhir tahun 2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah mengumumkan perkembangan penemuan cadangan minyak dan gas bumi di wilayah utara Aceh atau Sumatera Utara.
Ladang migas ini meliputi Andaman I, Andaman II, Andaman III, dan South Andaman. Andaman I dikelola oleh MP dan Premier, sementara Andaman II dikelola oleh Premier, MP, dan BP. Andaman III dikelola oleh Repsol dan Petronas, sedangkan South Andaman dikelola oleh MP dan Premier.
Kemajuan terkini, menurut Kemal, adalah pengeboran Timpan I di Andaman II yang telah selesai dilakukan. Seismik Andaman II juga telah dilakukan dengan luas sekitar 3.620 km2. Pada tahun depan, rencananya akan dilakukan pengeboran di tiga sumur, yaitu Halwa dan Timpan 2 di Andaman II, serta di Layaran yang merupakan bagian dari South Andaman.
“Pada tahun 2023, rencananya sekitar 3 sumur akan dibor di lokasi Hawa, Timpan 2, dan Layaran,” tambah Kemal.(*)